Minggu, 23 Agustus 2015

Weekend bersama F4 Gadungan



Duduk istirahat and Pose
Hari Minggu. Sedikit melepas penat dari rutinitas kamar yang membosankan. Seorang teman lama, kuajak untuk menghabiskan setengah harinya di Losari bersamaku. Tak ingin melewatkan hari dengan kesunyian, beberapa teman lain juga ikut bersama. Jadi ada saya, Khalid, Awal, Abrar, dan Gafur. Sebenarnya ada satu perempuan lagi yang tadinyan rencana bergabung, namun sayang kami tak tahu kabarnya hingga matahari sejajar di atas kami. Tersadar, Minggu kali ini aku bersama mereka, mereka yang kusebut F4 Gadungan, versiku.

Tak ubah seperti biasanya, pantai Losari yang menjadi salah icon Kota Makassar dipadati ribuan (menurutku) pengunjung. Tua, muda, kakek, nenek, hingga bayi-bayi yang belum genap berusia sebulan juga turut meriuhkan pantai yang terkenal dengan mesjid terapungya ini. Kupikir pantai ini menjadi pemersatu dari sekian jenis penduduk di Makassar. Di sana, ada banyak hal yang bisa kau dapati. Berbagai jenis jajanan, pakaian, mainan, bahkan komunitas berkumpul untuk mengukir sebuah cerita di hari Minggu di pantai Losari. Termasuk aku dan F4 Gadungan.

Abrar
Kami lalu menyisiri tubuh jalan besar tersebut. Sesekali singgah meilhat sesuatu yang menarik perhatian kami. Ada kumpulan remaja-remaja keren yang dengan entengnya menari di jalan dengan  sepatu rodanyan. Lalu ada segerombolan anjing lucu berbulu lebat berlalu lalang layaknya model yang tengah berlonggak di atas catwalk. Sementara di ruas kanan, ada Komunitas Pecinta Iguana yang tengah menunggu (Komunitas gue). Tak jauh dari situ, ada ular besar, yang siapapun ingin berfoto dengannya harus menyediakan uang lima ribu rupiah. Bahkan, tak sedikit pengunjung mengantri dan saling berebut ingin berfoto. Meski teriakan-terikan geli dan ketakutan  menyeruak di antaranya. 

Kalaupun beberapa orang mulai bosan berkunjung ke pantai tersebut, saya bahkan tidak merasakan hal itu. Bagiku, setiap pekan selalu ada cerita berbeda di pantai itu. Banyak hal yang membuatku semakin tertarik. Saya suka melihat tawa anak kecil memecah dikeramaian. Saya suka melihat sepasang suami istri yang berjalan saling berpegangan tangan. Saya suka semangat pagi para penjual demi menarik hati sang pembeli. Dan saya suka berada di antara orang-orang dengan harapan-harapan positif mengalir lembut.  


Khalid
Hampir di ujung jalan, kami mendapati pemuda pemudi yang berjejer rapi. Di lehernya, tergantung sebuah karton bertuliskan penolakan-penolakan terhadap reklamasi pantai Losari. Di hadapan mereka terbentang dua kain putih berbubuh tanda tangan pengunjung yang  sepakat dengan aksi tersebut. Salah satu F4 gadungan, Khalid juga tak ketinggalan membubuhkan tanda tangannya. Meski ia sendiri tak tahu persis persoalan aksi tersebut. Namun karena kepeduliannya, walau hanya sebuah tanda tangan, ia berharap pemerintah setempat membatalkan niatan itu. ( Iyyakah Khalid ??? :D )

Cukup puas bisa mengintip satu persatu kerumunan di area tersebut. Tapi satu hal yang tak boleh terlewatkan, sarapan pagi. Tak menampik, perut kosong memang sangat mengganggu. Meski tadi pagi, aku membuat beberapa potong roti bakar untuk F4 gadungan. 

Hidangan bubur ayam, di Minggu pagi memiliki cita rasa sendiri. Buburnya yang lebut dan aroma sobekan-sobekan ayamnya yang khas. Belum lagi dengan sedikit sambal dan jeruk nipis melumuri santapan kali ini. Yummy….rasanya cukup luar biasa. Tak inging berlomba atau bermaksud meleletkan diri, aku menjadi yang terakhir menghabiskan sarapan. Maklumlah, buburnya kebanyakan sambal soalnya. Alhasil, pedispun tak tertahankan. 
Awal

Alhamdulillah, liburan kali ini cukup “sesuatu”, pasalnya kali ini aku banyak dihujam pup iguana anak-anak, termasuk Kambaco. Untungnya saya belum mandi. Tapi bau pup-nya mereka berasa menempel di tubuhku. Assem gimana gitu….


Gafur
Sialnya, F4 gadungan ternyata pada mandi semua sebelum berangkat dan hanya aku yang tidak. Belum lagi setelah berpanas ria menunggu jemputan, mobil yang kami tumpangi berbelok arah ke MTC. Ternyata si Khalid ingin membeli PB. Jadinya saya harus ikut bersama mereka, meski dengan bau pup yang luar biasa. Bayangkan saja, berasa seperti pengawal dan menjadi satu-satunya perempua di antara mereka. Tapi thanks, kalian berhasil membuat sebuah cerita di hari Minggu. 


0 komentar :

Posting Komentar