Duduk istirahat and Pose |
Hari Minggu. Sedikit melepas penat dari rutinitas
kamar yang membosankan. Seorang teman lama, kuajak untuk menghabiskan setengah
harinya di Losari bersamaku. Tak ingin melewatkan hari dengan kesunyian,
beberapa teman lain juga ikut bersama. Jadi ada saya, Khalid, Awal, Abrar, dan
Gafur. Sebenarnya ada satu perempuan lagi yang tadinyan rencana bergabung,
namun sayang kami tak tahu kabarnya hingga matahari sejajar di atas kami. Tersadar,
Minggu kali ini aku bersama mereka, mereka yang kusebut F4 Gadungan, versiku.
Tak ubah seperti biasanya, pantai Losari yang
menjadi salah icon Kota Makassar
dipadati ribuan (menurutku) pengunjung. Tua, muda, kakek, nenek, hingga
bayi-bayi yang belum genap berusia sebulan juga turut meriuhkan pantai yang
terkenal dengan mesjid terapungya ini. Kupikir pantai ini menjadi pemersatu
dari sekian jenis penduduk di Makassar. Di sana, ada banyak hal yang bisa kau
dapati. Berbagai jenis jajanan, pakaian, mainan, bahkan komunitas berkumpul
untuk mengukir sebuah cerita di hari Minggu di pantai Losari. Termasuk aku dan
F4 Gadungan.
Abrar |
Kami lalu menyisiri tubuh jalan besar tersebut. Sesekali
singgah meilhat sesuatu yang menarik perhatian kami. Ada kumpulan remaja-remaja
keren yang dengan entengnya menari di jalan dengan sepatu rodanyan. Lalu ada segerombolan anjing
lucu berbulu lebat berlalu lalang layaknya model yang tengah berlonggak di atas
catwalk. Sementara di ruas kanan, ada
Komunitas Pecinta Iguana yang tengah menunggu (Komunitas gue). Tak jauh dari
situ, ada ular besar, yang siapapun ingin berfoto dengannya harus menyediakan
uang lima ribu rupiah. Bahkan, tak sedikit pengunjung mengantri dan saling
berebut ingin berfoto. Meski teriakan-terikan geli dan ketakutan menyeruak di antaranya.
Kalaupun beberapa orang mulai bosan berkunjung ke
pantai tersebut, saya bahkan tidak merasakan hal itu. Bagiku, setiap pekan
selalu ada cerita berbeda di pantai itu. Banyak hal yang membuatku semakin
tertarik. Saya suka melihat tawa anak kecil memecah dikeramaian. Saya suka melihat
sepasang suami istri yang berjalan saling berpegangan tangan. Saya suka semangat
pagi para penjual demi menarik hati sang pembeli. Dan saya suka berada di antara
orang-orang dengan harapan-harapan positif mengalir lembut.
Khalid |
Hampir di ujung jalan, kami mendapati pemuda pemudi
yang berjejer rapi. Di lehernya, tergantung sebuah karton bertuliskan
penolakan-penolakan terhadap reklamasi pantai Losari. Di hadapan mereka
terbentang dua kain putih berbubuh tanda tangan pengunjung yang sepakat dengan aksi tersebut. Salah satu F4
gadungan, Khalid juga tak ketinggalan membubuhkan tanda tangannya. Meski ia
sendiri tak tahu persis persoalan aksi tersebut. Namun karena kepeduliannya,
walau hanya sebuah tanda tangan, ia berharap pemerintah setempat membatalkan
niatan itu. ( Iyyakah Khalid ??? :D )
Cukup puas bisa mengintip satu persatu kerumunan di
area tersebut. Tapi satu hal yang tak boleh terlewatkan, sarapan pagi. Tak
menampik, perut kosong memang sangat mengganggu. Meski tadi pagi, aku membuat
beberapa potong roti bakar untuk F4 gadungan.
Hidangan bubur ayam, di
Minggu pagi memiliki cita rasa sendiri. Buburnya yang lebut dan aroma sobekan-sobekan
ayamnya yang khas. Belum lagi dengan sedikit sambal dan jeruk nipis melumuri
santapan kali ini. Yummy….rasanya cukup luar biasa. Tak inging berlomba atau bermaksud
meleletkan diri, aku menjadi yang terakhir menghabiskan sarapan. Maklumlah,
buburnya kebanyakan sambal soalnya. Alhasil, pedispun tak tertahankan.
Awal |
Alhamdulillah, liburan
kali ini cukup “sesuatu”, pasalnya kali ini aku banyak dihujam pup iguana anak-anak, termasuk Kambaco.
Untungnya saya belum mandi. Tapi bau pup-nya
mereka berasa menempel di tubuhku. Assem
gimana gitu….
Gafur |
Sialnya, F4 gadungan
ternyata pada mandi semua sebelum berangkat dan hanya aku yang tidak. Belum
lagi setelah berpanas ria menunggu jemputan, mobil yang kami tumpangi berbelok
arah ke MTC. Ternyata si Khalid ingin membeli PB. Jadinya saya harus ikut bersama
mereka, meski dengan bau pup yang
luar biasa. Bayangkan saja, berasa seperti pengawal dan menjadi satu-satunya
perempua di antara mereka. Tapi thanks, kalian berhasil membuat sebuah cerita
di hari Minggu.
0 komentar :
Posting Komentar